KARIES
Karies
merupakan suatu penyakit jaringan keras gigi, yaitu email, dentin dan sementum,
yang disebabkan oleh aktivitas suatu jasad renik dalam suatu karbohidrat yang
dapat diragikan (Kidd, 1992).
Karies
gigi merupakan penyakit kebudayaan yang telah menyebar luas dan bisa dicegah
tetapi sebagian besar penduduk dunia beradab pernah terserang penyakit ini
(Ford, T.R. Pitt, 1993).
Karies
adalah hasil interaksi dari bakteri di permukaan gigi, plak atau bioflm, dan
diet (khusunya komponen karbohidrat yang dapat difermentasikan oleh bakteri
plak menjadi asam, terutama asam latat dan asetat) sehingga terjadi
demineralisasi jaringan keras gigi dan memerlukan cukup waktu untuk kejadiannya
(Megananda, 2012).
Karies
gigi adalah penyakit jaringan gigi yang ditandai dengan kerusakan jaringan,
dimulai dari permukaan gigi (pits, fissure, dan daerah interproximal) meluas
kea rah pulpa (Brauer) (Tarigan, 2013).
Faktor
Penyebab Karies
Faktor
Host (Gigi dan Saliva)
1)
Gigi
Komposisi gigi terlihat dari email dan
dentin. Dentin adalah lapisan dibawah email. Struktur email sangat menentukan
dalam proses terjadinya karies. Kuat atau lemahnya struktur gigi terhadap
proses kerusakan karies dapat dilihat dari warna, keburaman dan kelicinan
permukaan gigi serta ketebalan email (Suwelo, 1992).
2) Saliva (air ludah)
Air
ludah ini dikeluarkan oleh kelenjar parotis, kelenjar sublingualis, dan
kelenjar submandibularis. PH rata-rata air ludah berkisar antara 5,25 – 8,5
(Andersen, 1992) dan 6,1 –7,7 (Sauerwein, 1961). Secara mekanis, air ludah ini
berfungsi untuk membasahi rongga mulut dan makanan yang dikunyah.
Hubungan
air ludah dengan karies gigi sejak tahun 1901, Rigolet telah menemukan bahwa
pasien dengan sekresi air ludah yang sedikit atau tidak ada sama sekali,
misalnya karena aprialismus, terapi radiasi kanker ganas, memiliki persentase
karies gigi yang semakin meninggi. (Rasinta Tarigan, 2013).
b) Faktor
Mikroorganisme
Mulut
mengandung berbagai bakteri mulut, tetapi hanya beberapa spesies tertentu dari
bakteri yang diyakini menyebabkan gigi karies : Streptococcus mutans dan Lactobacilli
di antara mereka. Lactobacillus
acidophilus, Actinomyces viscosus, Nocardia spp, dan Streptococcus mutans yang paling dekat hubungannya dengan karies,
pada akar karies tertentu. Bakteri berkumpul di sekitar gigi dan gusi, lengket
berwarna krem disebut plak, yang berfungsi sebagai biofilm. Lekukan pada
oklusal permukaan molar dan premolar gigi menyediakan retensi mikroskopis untuk
bakteri plak, seperti melakukan approximal. Plak juga dapat berkumpul atas atau
di bawah gusi dimana ia disebut sebagai supra atau sub-gingiva plak
masing-masing (Hongini dan Aditiawarman,
2012).
c) Faktor Substrat
(sisa makanan)
Dibutuhkan
waktu minimum tertentu bagi plak dan karbohidrat yang menempel pada gigi untuk
membentuk asam dan mampu mengakibatkan demineralisasi email. Karbohidrat ini
menyediakan substrat untuk pembuatan asam bagi bakteri dan sintesa
polisakharida ekstra sel. Walaupun demikian, tidak semua karbohidrat sama
derajat kariogeniknya. Karbohidrat yang kompleks misalnya pati relatif tidak
berbahaya karena tidak dicerna secara sempurna di dalam mulut, sedangkan
karbohidrat dengan berat molekul yang rendah seperti gula akan segera meresap
ke dalam plak dan metabolisme dengan cepat oleh bakteri (Kidd, 1992).
d) Faktor waktu
Adanya
kemampuan saliva untuk mendepositkan kembali mineral selama berlangsung proses
karies, menandakan bahwa proses karies tersebut terjadi atas periode perusakan
dan perbaikan yang silih berganti. Oleh karena itu, bila saliva ada di dalam
lengkungan gigi maka karies tidak menghancurkan dalam hitungan hari atau
minggu, melainkan dalam bulan atau tahunan (Kidd, 1992).
Proses
Terjadinya Karies
a. Proses
karies menurut Ford (1993), dapat digambarkan sebagai berikut:
Substrat +
plak + Gigi Karies
( Gula ) (bakteri) (Email atau (metabolisme (deminer
Dentin) oleh bakteri) alisasi)
b. Proses Terjadinya Karies menurut Rahmadhan (2010)
Di
dalam mulut hidup berbagai jenis bakteri. Bakteri – bakteri ini berkumpul
membentuk suatu lapisan yang lunak dan lengket bernama plak. Plak ini menempel
pada permukaan kunyah gigi, sela-sela gigi, keretakan pada permukaan gigi, di
sekitar tambalan, dan di batas antara gigi dan gusi.